Header Ads

Caraunik Wapres Gibran Menghibur Anak Yatim: Menyaksikan Film Jumbo Karya Anak Bangsa

Duwansaja.CO.ID, JAKARTA - Terdapat banyak individu yang terinspirasi untuk mengurus dan memenuhi kebutuhan anak yatim. Beberapa di antaranya menyediakan panganan, beasiswa pendidikan, atau bahkan hunian bagi mereka. Akan tetapi, tak semua tindakan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup para anak berkeadaan kurang beruntung ini secara keseluruhan. Sebagai contoh alternatif, sebagaimana telah ditunjukkan oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, yaitu sang buah hati dari Presiden Republik Indonesia urutan ketujuh, Joko Widodo.

Vice President of the Republic of Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, invited 139 orphaned children to watch a local animated movie titled "Jumbo," which provides educational entertainment for young people.

Jumbo merupakan sebuah film animasi petualangan fantastis asal Indonesia yang akan dirilis pada tahun 2025. Sutradara pertama kali Ryan Adriandhy memegang kendali untuk proyek tersebut. Diproduksi oleh Visinema Studios, pemeran utamanya meliputi Prince Poetiray, Bunga Citra Lestari, serta Ariel Noah. Penampilan perdana dari Jumbo di layar lebar direncanakan pada tanggal 31 Maret 2025.

Dalam pernyataan resmi yang kami terima di Jakarta pada hari Sabtu, disebutkan bahwa para anak yang berpartisipasi dalam acara tersebut datang dari empat lembaga penitipan anak, yakni Panti Balita Tunas Bangsa, Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama Tiga, Panti Asuhan Rumah Piatu Muslimin, dan juga Panti Putra Utama 2 Plumpang.

Gibran mendorong sejumlah ratusan remaja yang hadir untuk melihat pertunjukan film "Jumbo" pada hari Jumat (11/4) petang tersebut supaya mereka tidak merasa khawatir dalam mengekspresikan identitas pribadi, memiliki semangat berani memimpin kehidupannya dengan cita-cita mulia, selalu gigih tanpa putus asa, serta tampil tangguh saat mengalami hambatan-hambatan di dalam menjalani kesehariannya.

Dia juga menekankan bahwa penting bagi generasi muda negeri ini untuk fokus pada pembentukan relasi yang positif bersama-sama dan pengembangan rasa percaya diri guna persiapan menghadapi tantangan di masa mendatang.

Pesan tersebut sesuai dengan cerita yang digambarkan dalam film Jumbo, menggambarkan tentang seorang anak laki-laki bernama Don yang memiliki tinggi badan lebih dari rata-rata dan sering kali menjadi sasaran bullying karena hal ini.

Dikaryakan oleh Ryan Adriandhy, karakter Don ditampilkan sebagai seseorang yang berhasil merangkak dari dalam dirinya sendiri untuk mendapatkan kekuatan dan berubah menjadi seorang penyelamat, termasuk bagi orang-orang yang dulunya telah menyiksanya. Film ini membawa pesan kuat tentang keberanian, penghargaan terhadap diri sendiri, serta daya tarik pertemanan.

Kegiatan nonton bersama film Jumbo yang digelar oleh Wapres Gibran tidak hanya bertujuan untuk mendukung agar masyarakat semakin menyayangi hasil kreasi seni lokal, tetapi juga berharap dapat merangsang imajinasi serta menggalakkan pertumbuhan kreativitas anak-anak dalam berekspresi.

Gibran menyatakan bahwa nilai-nilai dalam film Jumbo sesuai dengan janji presiden Prabowo Subianto dalam mendirikan pemuda Indonesia yang berprestasi sebagai bagian dari upaya mencapai Indonesia Emas. Oleh karena itu, metode seperti ini dianggap berhasil dalam mengembangkan karakter anak-anak Indonesia menjadi lebih terbuka, kuat, serta bermoral.

Menerima audiensi

Sekarang ini, Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming telah menghadiri pertemuan dengan Komite Nasional Olahraga Disabilitas (NPC) Indonesia pada hari Kamis. Pertemuan tersebut bertujuan untuk mendiskusikan persiapan Indonesia sebagai tuan rumah acara World AbilitySports Games tahun 2025.

Setelah rapat di Kantor Wakil Presiden, yang terletak di Jalan Medan Merdeka Utara, Gambir, Jakarta Pusat, Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga (Wamenpora) Taufik Hidayat mengatakan bahwa acara tersebut direncanakan akan berjalan dari tanggal 11 hingga 21 September mendatang.

Pertemuan itu menyinggung beberapa masalah penting mengenai pembinaan olahraga untuk difabel dalam negeri. Salah satu topik yang dibicarakan adalah persiapan Indonesia sebagai tuan rumah World AbilitySports Games pada tahun 2025,” ujar Taufik lewat Kantor Staf Kepresidenan di Jakarta.

Taufik menambahkan bahwa NPC Indonesia juga menggarisbawahi kebutuhan untuk melanjutkan proyek pembangunan fase kedua dari Paralympic Training Center (PTC) yang ada di Karanganyar, Bali. Ini bertujuan agar PTC dapat berfungsi sebagai tempat latihan nasional khusus bagi para atlit dengan disabilitas.

"Kedua, mereka juga meminta petunjuk tentang tempat acara di Karanganyar, sebab masih ada beberapa hal yang belum terlaksana dan diselesaikan," ujarnya.

Lainnya dalam agenda tersebut, lanjut Wamenpora, termasuk merencanakan penyelenggaraan Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas).

Sehubungan dengan pemberitaan-pemberitaan yang ada, Wamenpora mengatakan bahwa Wapres Gibran akan memberi laporan kepada Presiden Prabowo Subianto untuk memperoleh petunjuk tentang langkah-langkah selanjutnya serta dukungan sesuai dengan permintaan.

"Bahwa laporan tersebut akan disampaikan langsung kepada Pak Wakil Presiden, dan beliau pun akan menginformasikannya kepada Bapak President guna langkah selanjutnya," jelas Wamenpora.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Umum NPC Indonesia Senny Marbun mengungkapkan bahwa Wakil Presiden memberikan respon positif atas laporan yang diberikan tentang rencana penyelenggaraan World AbilitySports Games 2025.

Menurut dia, wakil presiden sangat peduli dengan acara bertingkat internasional itu dan mengonfirmasi bahwa pihak pemerintahan akan sepenuhnya mensupport untuk menjamin kelancaran serta kesuksesan dari event tersebut.

"Dengan adanya laporan tersebut, Bpk Wakil Presiden meresponnya dengan sangat antusias. Dia akan mengawasi persiapannya. Terlepas dari situasi apapun, dia berkomitmen untuk mendukung keberhasilan AbilitySports ini, demikian pula halnya dengan Bpk Deputi Menteri," jelas Senny.

Selanjutnya, Wakil Presiden juga menggarisbawahi kebutuhan kerjasama di antara pemerintahan nasional dan lokal untuk membantu persiapan serta penyelenggaraan Pesta Olahraga Disabilitas Dunia pada tahun 2025.

Dia menggarisbawahi pentingnya kerjasama antar sektoral dan regional sebagai elemen vital untuk memastikan semua bidang pengorganisasian, termasuk sarana prasarana serta layanan bagi atlet dan delegasi, berfungsi dengan baik.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.