Jenis-jenis Air Minum dalam Kemasan: Pilih Mana Yang Anda Butuhkan

Duwansaja , Jakarta - Air minum dalam kemasan Atau AMDK telah menjadi elemen integral dari kehidupan sehari-hari orang di Indonesia. Meskipun begitu, masih ada banyak orang yang menganggap bahwa seluruh jenis air kemasan adalah air mineral. Padahal, tidak setiap AMDK pantas diberi label tersebut.
Air kemasan tersusun atas bermacam tipe dengan metode pemrosesan serta komposisi mineral yang tidak sama. Walaupun semuanya menyatakan keaslian atau kemurnian produknya, para pembeli harus lebih teliti. Air tak cuma tentang rasanya yang hambar dan kemasan jernih, tetapi juga berkaitan erat dengan tingkat pH-nya, jumlah mineral, serta metode pengolahannya.
Dilansir dari laman Asosiasi Perusahaan Penyedia Jasa Air Minum dan Sanitasi di Indonesia ( APPAMSI ) dan PDAM Info , berikut sejumlah tipe produk minuman dalam botol:
1. Air Mineral
Tipe air ini merupakan yang paling sering terlihat di pasaran. Air mineral didapat dari sumber air tanah atau gunung berisi mineral asli seperti kalsium, magnesium, serta zinc. Langkah pengepakan dilakukan tanpa menyertakan komponen tambahan sehingga tingkat mineralnya masih sejalan dengan sumber semula.
2. Air Demineral
Berbeda dari air mineral, air demineral tidak memuat mineral atau hanya memiliki konsentrasi yang sangat kecil. Biasanya diproses melalui metode seperti destilasi, deionisasi, atau filtrasi osmotika balik dengan maksud untuk membersihkannya dari zat pencemar. Walaupun berguna untuk mengendalikan mineral anorganik di dalam tubuh, pemakaian terlalu banyak tipe air ini dapat membawa dampak ketidaktepatan keseimbangan elektrolit.
3. Air Oksigen
Air ini dipersenjatai dengan zat oksigen menggunakan metode spesifik tertentu. Jenisnya bisa menjadi air mineral atau tanpa mineral yang telah dimurnikan dan dioleh lagi guna menambah tingkatoksigenasi-nya. Akan tetapi, tidak terdapat bukti medis kuat yang mendukung klaim jika jenis cairan ini memiliki kegunaan yang lebih unggul dibandingkan dengan air reguler.
4. Air Embun
Air yang diambil dari hasil pendinginan uap menjadi cairan. Walaupun tampak aneh, sumber air ini sudah diberikan kemasan dan diedarkan ke publik dengan klaim bahwa itu lebih bersih lantaran asalnya adalah uap air, tidak melalui proses penyerapan tanah.
5. Air Alkali
Air basa memiliki derajat keasaman atau pH yang lebih besar, umumnya melewati angka 8. Jenis air ini kaya akan mineral beralkalai serta dipercaya dapat mendukung penyesuaian tingkat keasaman dalam tubuh. Akan tetapi, minum terlalu banyak dari jenis cairan tersebut bisa meningkatkan risiko kondisi bernama alkalosis metabolik, suatu disfungsi yang ditandai dengan gejala seperti rasa mual, letargi, bahkan masalah pada sistem pencernaan.
6. Air Sulingan (Distilasi)
Air sulingan dibuat hampir bebas contaminan lewat metode pemanasan serta pendinginan. Akan tetapi, cara ini turut melenyapkan mineral bermanfaat sehingga kadar nutrisinya berkurang. Air jenis ini cocok bagi orang-orang yang mencari air tawar tanpa penambahan substansi lainnya.
7. Air Soda
Soda atau air berkarbonasi merupakan air yang telah dimasukkan gas karbon dioksida ke dalamnya. Biasanya diminum untuk mendapatkan rasa segar dan menyegarkan. Walaupun tidak memiliki kandungan gula, penggunaannya harus tetap menjadi perhatian apabila sering dikonsumsi karena dapat mempengaruhi sistem pencernaan beberapa individu.
8. Purified Water
Juga dikenal sebagai air murni. Umumnya berasal dari sumber seperti air keran yang sudah melalui tahap penyaringan ekstensif. Air ini dianggap aman untuk diminum sebab tidak mengandung bakteri serta zat pencemar kimia, walaupun kadar mineral dalam air tersebut cenderung rendah.
9. Infused Water
Tipe ini dihasilkan dengan memasukkan aroma asli atau sintetis seperti irisan buah segar ke dalam air. Umumnya dipakai sebagai cara untuk meningkatkan minum air, khususnya bagi orang-orang yang jemu dengan cita rasa netral dari air putih biasa. Walaupun memiliki rasa dan baunya yang lebih menyegarkan, penting juga untuk selalu memeriksa campurannya ketika mengkonsumsi infused water, terlebih lagi apabila menggunakan penambahan gula buatan atau zat aditif lainnya.
Bagaimana Cara Menentukan AMDK yang Aman
Untuk menghindari kesalahan dalam pemilihan air minum kemasan, berikut ini beberapa poin penting yang harus dipertimbangkan sebelum Anda membeli AMDK:
- Periksa data asal-usul sumber air pada label botol.
- Pastikan Anda telah mendapatkan persetujuan edar dari BPOM serta sertifikasi halal dari MUI.
- Kemasan perlu dikencangkan dengan rapat tanpa ada kebocoran maupun kerusakan.
- Air perlu jernih, tanpa aroma yang mencolok, serta tak memiliki rasa apapun.
- Pastikan selalu mengecek tanggal kadaluarsa sebelum Anda membeli.
Apa pun jenis air Yang utama adalah menjamin bahwa tubuh selalu terhidrasi. Setiap individu dianjurkan untuk mengkonsumsi minimal dua liter air sehari-hari. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa air yang diminum tersebut bersih, aman, serta cocok dengan kondisi kesehatan masing-masing.
Yolanda Agne bersumbang dalam penyusunan artikel ini.
Post a Comment