Orang Tua Cenderung Makin Bangga pada Keterampilan Matematika Anak Laki-laki Ketimbang Perempuan
Orangtua cenderung lebih banyak memuji keahlian matematika pada anak laki-laki daripada anak perempuan. Namun, ternyata struktur otak antara anak laki-laki dan perempuan memiliki perbedaan loh, Bunda.
Berdasarkan studi yang dirilis oleh Universitas College London, para orangtua secara tidak sengaja sering membesar-besarkan keahlian matematika pada anak laki-lakinya dibandingkan dengan anak perempuannya. Ini mencerminkan bagaimana prasangka berdasarkan jenis kelamin dapat menghalangi perkembangan anak perempuan.
Hasil penelitian itu mengindikasikan bahwa para orang tua umumnya sangat yakin dengan prestasi belajar anak mereka, tidak peduli pada jenis kelamin si anak. Akan tetapi, spesifik di area matematika, orang tua lebih berlebihan dalam menaksir kemampuan putra mereka dibandingkan putri mereka.
"Terjadi sering kali di mana kita dengar kalau gadis-gadis tak suka pada matematika. Menurut pendapat saya, hal tersebut bukan disebabkan oleh ketidaksukaan mereka pada pelajaran matematika melainkan akibat dampak dari paparan stereotype berdasarkan jenis kelamin yang sudah lama berlangsung," jelas Dr. Valentina Tonei, seorang ahli ekonomi dari Universitas Southampton, demikian dilansirnya. The Guardian .
Penelitian mengenai perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam bidang matematika
Perbedaan yang signifikan antara laki-laki dan perempuan dalam mata pelajaran seperti matematika, fisika, serta teknik masih menjadi masalah hingga kini. Menurut penelitian terkini, sikap ortu bisa memengaruhi hal tersebut, sesuai dengan hasil-hasil sebelumnya yang menyebutkan bahwa siswi lebih sering diidentifikasi sebagai memiliki keahlian yang kurang pada disiplin ilmu matematika.
Tonei bersama kawan-kawannya memeriksa informasi dari kurang lebih 3.000 anak serta para orang tuanya yang terlibat dalam penelitian panjang skala besar dengan nama Studi Anak Australia Berkelanjutan (Longitudinal Study of Australian Children/ LSAC).
Para orangtua diharapkan mengukur kapabilitas buah hati mereka dalam bidang matematika serta membacakan pada beberapa interval waktu, setelah itu hasil tersebut akan dikomparasi dengan prestasi sebenarnya dari para siswa saat ujian resmi.
Hasil evaluasi mengindikasikan minoritas variasi berdasarkan jenis kelamin, di mana siswi meraih skor sebanding dengan penambahan 1,7% pada bidang bahasa dan siwa mendapatkan kenaikan 0,6% pada mata pelajaran matematika.
Di area pembelajaran membaca, para orangtua biasanya mengestimasi bahwa putri mereka memiliki kapabilitas yang lebih baik serta skor ujiannya setara. Sementara itu, pada disiplin ilmu matematika, keyakinan orangtua akan bakat sang anak lelaki tampak berlebihan meskipun prestasi akademisnya belum tentu mencerminkannya.
Kebijakan untuk mengakui dan menghormati perbedaan setiap buah hati sangatlah krusial.
Menurut Tonei, para orang tua memerlukan data yang tepat dan tidak bias mengenai keahlian serta kapabilitas guna membantu buah hatinya secara optimal.
"Berbagai kesalahpahaman sering terjadi tanpa diketahui, oleh karena itu penting untuk melakukan tindakan lebih awal. Hasil dari evaluasi ini bisa menjadi sarana yang sangat efektif guna memodifikasi pandangan orangtua," jelasnya.
Studi itu menunjukkan pula bahwa prasangka orangtua bisa memengaruhi cara anak-anak belajar. Hal ini seiring dengan semakin lebarnya jurang di bidang matematika antara siswa perempuan dan laki-laki.
Prof Gina Rippon, seorang pakar neurologi dari Aston University yang sudah meneliti masalah perbedaan antara jenis kelamin pada otak, menyebutkan bahwa hasil penelitian itu konsisten dengan berbagai bukti dalam bidang psikologi yang menunjukkan stereotype gender bisa mempengaruhi cara merawat anak.
Perbedaan mekanisme kerja otak antara anak lelaki dan perempuan
![]() |
Penelitian mengindikasikan bahwa cara belajar anak laki-laki berbeda dengan anak perempuan. Biasanya, bagian tertentu di otak anak perempuan, seperti korteks serebral yang berkaitan dengan memori, konsentrasi, pemikiran, serta bahasa, memiliki kecenderungan lebih terlibat dalam aktivitas verbal dibandingkan anak lelaki.
Hippocampus, area otak yang berhubungan dengan penyimpanan informasi verbal, mengalami perkembangan lebih dini pada anak perempuan.
"Memiliki dampak yang signifikan terhadap bahasa dan penulisan," ujar Michael Gurian, sang penulis. Mindset Anak Laki-Laki: Menyelamatkan Mereka dari Keterlambatan di Sekolah dan Kehidupan , seperti dikutip dari Web MD.
Di otak bocah lelaki, mayoritas korteks serebral difokuskan pada aspek spasial dan mekanikal. Oleh karena itu, bocah lelaki umumnya dapat mempelajari hal-hal dengan lebih efektif melalui pergerakan dan ilustrasi dibandingkan sekadar mendengarkan atau membaca teks.
"Bila guru memberi kesempatan kepada siswa laki-laki untuk menggambar atau menyusun storyboard sebelum mulai menulis, maka mereka akan menjadi lebih baik dalam memahami berbagai detil dari karya tulisan mereka. Dengan cara ini, mereka bisa mendapatkan lebih banyak informasi," jelas Gurian.
Terdapat pula variasi biokimia mengenai tubuh bocah dan gadis, Bunda. Bocah mempunyai kadar serotonin serta oksitosin yang lebih rendah dibandingkan dengan gadis, di mana kedua hormon ini bertugas untuk menaikkan tingkat ketenangan.
Oleh karena itu, anak lelaki cenderung merasakan kegelisahan dan melakukan tindakan tanpa pertimbangan dengan cepat. Menurut guru, anak lelaki yang tak dapat tetap tenang, sering kali berpindah-pindah di tempat duduk mereka, serta menciptakan kekacauan, dikategorikan sebagai anak yang bandel. Akan tetapi, hal ini belum tentu benar, sesuai pernyataan dari Leonard Sax, MD, sang penulis. Mengapa Gender Penting dan Laki-laki yang Tergesa-gesi.
Berikut adalah penjelasan mengenai perbedaan dalam mekanisme kerja otak, mencakup potensi matematis antara anak laki-laki dan perempuan. Usahakan untuk selalu mendukung serta meneguhkan kepercayaan diri setiap anak sesuai dengan bakat mereka tanpa melihat jenis kelaminnya, Bunda.
Pilihan Redaksi
|
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway , yuk join Komunitas DuwansajaSquad. Untuk mendaftar, silakan klik disini. SINI . Gratis!
Post a Comment