Header Ads

Temukan 9 Kompleksitas Penyakit Diabetes dalam Kehidupan Sehari-hari

Duwansaja , Jakarta - Diabetes adalah sebuah keadaan dimana kandungan gula darah atau level glikosa dalam tubuh berlebihan. Gula ini berasal dari asupan makanan sehari-hari yang kita konsumsi. Apa hubungannya? komplikasi diabetes ?

Dalam kondisi tersebut, hormon insulin akan membantu glukosa tersebut masuk ke sel tubuh untuk menghasilkan energi. Namun, jika hormon insulin dalam tubuh tidak cukup, maka glukosa tetap berada dalam darah dan menyebabkan diabetes.

Diabetes bisa membuat seseorang terkena dampak seperti ini komplikasi penyakit yang cukup serius dan dapat berkembang dari waktu ke waktu, jika tidak ditangani dengan cepat. Berikut beberapa kemungkinan komplikasi diabetes.

1. Penyakit Jantung

Penyakit jantung merupakan salah satu komplikasi diabetes yang paling umum. Gula darah tinggi untuk jangka waktu tertentu dapat merusak pembuluh darah dan menyebabkan serangan jantung.

2. Penyakit Mata

Beberapa penderita diabetes dapat mengembangkan penyakit mata yang disebut retinopati diabetik. Penyakit ini dapat memengaruhi penglihatan seseorang. Seseorang yang mengalami retinopati dapat diketahui dari tes skrining mata.

3. Penyakit Kaki

Komplikasi dari kaki orang dengan diabetes bisa sangat parah dan lumrah terjadi. Bila tak ditangani segera serta secara efektif, mungkin diperlukan prosedur amputasi. Kerusakan syaraf dalam tubuh dapat meningkatkan ketidaknyamanan di area kaki. Tambahan lagi, kadar glukosa tinggi berpotensi menciderai sistem sirkulasi, menyebabkan borok, dan memperlama waktu penyembuhan lukanya. Oleh karena itu, amatlah vital untuk berkonsultasi ke tenaga medis bila menemui modifikasi apa pun pada kondisi ataupun tampillan fisik kakimu.

4. Kerusakan Saraf

Beberapa penderita diabetes dapat mengalami kerusakan saraf karena komplikasi kadar gula darah yang tinggi. Akibatnya, kondisi ini dapat mempersulit saraf untuk membawa pesan antara otak dan setiap bagian tubuh. Tentunya, kondisi ini juga akan berpengaruh cara melihat, mendengar, merasakan, dan bergerak.

5. Masalah Seksual

Rusaknya pembuluh darah serta syaraf dapat mengekang aliran darah menuju organ intim, hingga individu tersebut berpotensi merasakan hilangnya sensitivitas. Orang dengan tekanan glukosa dalam darah tinggi ataupun mereka yang mengidap penyakit kencing manis akan cenderung lebih rentan terhadap luka pada mulut rahim atau gangguan di sistem urinaria. Selain itu, volume darah yang mencapai area genital pun bisa dikurangi, menjadikan proses pereganan menjadi sukar. Keadaan seperti ini dikenali sebagai disfungsi ereksi alias impotensi.

6. Penyakit Ginjal

Jika menderita diabetes, tes urine harus dilakukan untuk mencari nefropati diabetik, penyakit ginjal. Ginjal adalah salah satu organ pada tubuh kamu yang memiliki banyak pembuluh darah untuk menyaring limbah dalam darah. Tes darah kreatinin dasar juga harus dilakukan untuk menentukan fungsi ginjal.

7. Masalah Kulit

Sebagian penderita diabetes akan memiliki kondisi kulit yang berhubungan dengan penyakitnya. Kadar glukosa yang tinggi dalam darah menjadi tempat berkembang biak yang baik bagi bakteri dan jamur serta dapat mengurangi kemampuan tubuh untuk menyembuhkan dirinya sendiri.

Untungnya, sebagian besar kondisi kulit dapat dicegah dan berhasil diobati jika diketahui sejak dini. Jika kulit tidak dirawat dengan baik pada penderita diabetes tipe 2, kondisi kulit ringan dapat berubah menjadi masalah serius dengan konsekuensi yang berpotensi parah.

8. Infeksi

Diabetes jenis 2 mengurangi kapabilitas tubuh dalam menangkal infeksi. Tingginya level gula darah bisa membuat kadar glukosa meningkat pada berbagai jaringan tubuh Anda. Ketika kondisi itu terjadi, bakteri cenderung berkembang biak dengan pesat sehingga risiko infeksi juga naik. Lokasi infeksi yang paling biasa antara lain mencakup sistem urinaria bawah seperti kandung kemih dan ginjal, area reproduksi wanita termasuk vagina, serta bagian mulut, kaki, dan permukaan kulit. Melakukan pengobatan sejak awal sangat penting guna mencegah masalah-masalah kesehatan yang lebih parah nantinya.

9. Penyakit Gusi

Kadar glukosa berlebihan dalam darah bisa meningkatkan jumlah gula pada saliva. Hal ini kemudian memicu produksi asam oleh bakteri di dalam tubuh orang tersebut, yang selanjutnya menyerang email gigi dan menciderai gusi. Selain itu, pembuluh darah di area gusi juga rentan kerusakan, menjadikannya lebih sensitif terhadap infeksi.

Rachel Farahdiba Regar serta Malini secara berturutan turut serta mempersembahkan tulisan untuk artikel ini.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.