8 Kebiasaan Memasak Sayuran yang Bisa Merugikan Jantung Anda

Duwansaja - Sayuran dikenal baik untuk tubuh dan jantung sehat. Tapi cara masak bisa ubah manfaatnya jadi bahaya.
Banyak orang tak sadar kebiasaan masak justru menimbulkan risiko. Terutama saat menggunakan bahan tinggi lemak dan garam.
Beberapa metode masak mengurangi nutrisi penting dalam sayuran. Bahkan bisa memicu kolesterol hingga tekanan darah tinggi.
Lewat artikel ini, pembaca bisa mengenali delapan kesalahan umum. Semua berkaitan dengan cara memasak yang tak ramah jantung, dilansir dari laman All Recipes .
1. Penggunaan Terlalu Banyak Minyak Kelapa
Kelapa sering dipercaya baik untuk tubuh akibat karakteristiknya yang alami serta cita rasanya unik dalam hidangan. Walau bagaimana pun, bahan tersebut memiliki jumlah lemak jenuh yang lumayan banyak, sehingga apabila dikonsumsi secara berlebih dapat menaikkan level kolesterol buruk (LDL) di peredaran darah.
Kadar kolesterol yang tinggi merupakan pemicu primer untuk masalah jantung. Menumis sayuran menggunakan minyak kelapa secara rutin, terutama dalam takaran besar, dapat meningkatkan kemungkinan mengalami kondisi jantung yang tidak baik.
Sebagai ganti yang lebih baik bagi kesehatan, gunakan minyak zaitun, minyak kanola, atau minyak alpukat karena mengandung banyak lemak tidak jenuh serta lebih bersahabat dengan jantung Anda.
2. Memasukkan Terlalu Banyak Garam
Menambahkan garam pada hidangan tentu dapat memberi cita rasa yang lebih lezat pada sayuran tersebut. Akan tetapi, menggunakan garam dengan jumlah berlebihan mampu menyebabkan peningkatan tekanan darah secara cukup signifikan.
Hipertensi merupakan faktor risiko signifikan untuk serangan jantung serta stroke. Banyak individu kurang sadar akan konsumsi natrium berlebih dalam diet harian mereka, khususnya yang berasal dari produk kaleng dan rempah-rempah siap saji.
Alternatifnya, gunakan rempah-rempah alami seperti jahe, kunyit, bawang putih, atau air perasan jeruk nipis sebagai pengganti garam agar dapat menambah cita rasa tanpa mengganggu kondisi jantung Anda.
3. Terlalu Sering Menggoreng dengan Minyak Berlebihan
Menumis sebenarnya adalah metode memasak sayuran yang umum dikarenakan kemudahan serta kecepatannya. Akan tetapi, bila digunakan terlalu banyak minyak, sayur-sayuran tersebut dapat meresap lemak berlebihan yang tidak dibutuhkan oleh tubuh.
Terlebih lagi bila menggunakan minyak goreng biasa yang sudah dipanasakan berkali-kali. Ini dapat membebani kerja jantung serta meningkatkan tingkat kolesterol dalam darah.
Terapkan metode tumisan perendah menggunakan jumlah minyak yang dibutuhkan saja, atau cobalah memasukkan panci anti lengket untuk mengurangi penggunaan minyak. Alternatif lain adalah semprotkan minyak pakai alat penyemprotnya supaya lebih sehat.
4. Memasak Sayur Terlalu Berkepanjangan
Memasak sayur untuk waktu yang sangat lama dapat membuat vitamin serta mineral ikut larut ke dalam air, khususnya vitamin-vitamin yang mudah larut dalam air seperti vitamin C dan sebagian dari kelompok vitamin B.
Sehingga, nilai nutrisi dalam sayuran itu sangat berkurang secara signifikan serta keuntungan bagi jantung juga turut merosot. Untuk jenis sayuran seperti brokoli, bayam, dan wortel, akan lebih baik jika dimasak hanya sejenak atau dikukus supaya kandungan gizinya tetap terpelihara.
Anda bisa pula menerapkan teknik memasak cepat seperti pencelupan sebentar atau tumisan singkat. Jauhi proses perebusan yang terlalu lama, khususnya sampai air mendidih menjadi gelap.
5. Menyertakan Lemak dalam Bentuk Mentega atau Ghee
Mentega serta ghee tentu dapat memberikan aroma yang enak dan cita rasa luar biasa pada hidangan Anda, bahkan untuk jenis sayuran pun demikian. Sayangnya, dua komponen tersebut memiliki jumlah lemak jenuh cukup tinggi sehingga mungkin menyebabkan peningkatan level kolestrol buruk (LDL) di dalam tubuh.
Apabila dikonsumsi terlalu banyak, kadar kolesterol yang tinggi dapat menghalangi aliran darah serta memperbesar kemungkinan serangan jantung. Sebaiknya kebiasaan menggunakan mentega untuk menumis ataupun menyiram sayuran harus diperkecil.
Sebaliknya, gunakan lemak yang baik seperti minyak zaitun atau minyak alpukat, atau tambahkan sedikit butter pada akhir proses memasak untuk memberikan rasa.
6. Menyiapkan Masakan dengan api yang terlalu besar
Menumis atau menggoreng sayuran menggunakan api yang sangat besar dapat mempercepat waktu pemasakan, namun malah memiliki efek negatif pada kesehatan jantung.
Suhu sangat tinggi dapat merombak komposisi kimia dari lemak menjadi zat-zat berbahaya bagi kesehatan tubuh seperti senyawa oksidatif yang mungkin menyebabkan inflamasi. Tambahan pula, menumis pada temperatur ekstrem bisa menjadikan minyak melampaui batas titik asapnya dan membentuk radikal bebas yang buruk untuk organ jantung.
Gunakan api kecil hingga menengah ketika memasak dan pilih minyak berperingkat tinggi seperti minyak alpukat atau minyak biji anggur agar tetap menjaga nilai gizi dari makanan Anda.
7. Memakai Sayuran Irisan yang Sudah Dikemas dengan Frekuensi Tinggi
Sayuran dalam kemasan yang telah diiris tentu lebih mudah digunakan dan menghemat waktu. Namun setelah sayur dipotong dan berkontak dengan udara, tingkat vitamin C-nya dapat merosot karena proses oksidasi dimulai.
Vitamin C sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kekebalan tubuh serta mendukung perlindungan jantung terhadap stres oksidatif. Sayuran yang telah dipotong dan disimpan dalam waktu lama baik di lemari es maupun rak toko memiliki risiko penurunan tingkat segarnya.
Apabila terus-menerus dikonsumsi, kandungan gizinya akan sangat menurun bila dibandingkan dengan sayuran segar. Sebaiknya memilih sayuran utuh lalu iris sendiri sebelum diolah agar nilai nutrisinya tetap terjaga.
8. Memasak Sayuran Sampai Hangus
Menggoreng atau membara sayuran dapat menciptakan aroma yang menggiurkan serta tekstur istimewa.
Tetapi, apabila terlalu kecoklatan atau hangus, proses pemanggangan dapat menghasilkan zat kimia berbahaya seperti PAH (polycyclic aromatic hydrocarbons).
Komponen ini memiliki potensi untuk menyebabkan inflamasi dan menghancurkan sel-sel di dalam tubuh, seperti sel jantung. Ancaman tersebut bertambah jika sayuran dipanggang bersamaan dengan daging.
Untuk menjaga kesehatan, pastikan bahwa bagian sayuran tak terbakar dan hindari agar tidak ada titik-titik minyak atau cairan yang bisa membuat api menjadi lebih besar. Bakar dengan pas sampai benar-benar matang tanpa adanya area gosong.
Post a Comment