Harga Bumbu Dapur Naik di Banjarbaru, Khadijah Kurangi Pembelian
BANJARMASINPOST.CO.I D - Niat untuk membelikan rempah-rempah dapur secara besar-besaran khususnya bawang harus dibatalkan oleh Khadijah, seorang pembeli di Pasar Bauntung Banjarbaru, lantaran harga-harga tersebut meningkat.
"Bermaksud membeli 10 kilogram bawang untuk sebuah acara, tetapi akhirnya hanya mampu membeli 5 kilogram karena harga bawang putih baik yaitu Rp 50 ribu per kilogram serta bawang merah berkualitas juga dihargai Rp 55 ribu namun saat itu turun menjadi Rp 50 ribu," ungkap penduduk dari Jalan Kemuning Banjarbaru pada hari Rabu (9/4/2025).
Selanjutnya, karena harganya meningkat, uang belanja yang dia bawa mungkin tidak akan mencukupi jika hanya digunakan untuk membeli bawang saja dan mengabaikan kebutuhan sehari-hari lainnya.
Rara, si pemilik warung makan bernama Dapur Palam di Banjarbaru, turut mengeluh tentang kenaikan harga barang-barang keperluan dasar saat ini, terlebih lagi untuk bawang dan cabai.
"Ia kebingungan tentang cara mengubah rempah-rempah menjadi produk yang dapat dipasarkan, karena pembeli mungkin berharap bahwa harga setiap porsinya tetap konsisten," jelasnya.
Menurut Rara, harga bawang mengalami kenaikan mungkin disebabkan oleh peningkatan permintaan di pasaran selama bulan Syawal.
Harga biasa untuk bawang merah dengan kualitas standar umumnya berkisar antara Rp 25-30 ribu per kilogram, dan yang termahal bisa mencapai Rp 35 ribu.
Monitoring kebutuhan pokok di Pasar Bauntung Banjarbaru menunjukkan bahwa bukan hanya cabai saja yang masih memberatkan dompet warga. Harganya saat ini untuk cabai rawit berkisar antara Rp 90 ribu sampai Rp 100 ribu per kilogram.
Harga kebutuhan pokok lainnya juga masih tinggi, seperti bawang merah dan bawang putih yang berada di kisaran Rp50 ribu sampai dengan Rp55 ribu per kilogram.
Fatma, seorang penjualsembako di Pasar Bauntung, mengaku bahwa permintaan untuk bawang cukup tinggi pada bulan Syawal setelah Idul Fitri. Hal ini disebabkan oleh adanya pembelian dari para pebisnis kuliner serta keluarga yang merencanakan acara pernikahan atau hajatan.
"Sekarang sudah mulai dari H+5 setelah Idul Fitri, permintaan pasar agak naik jika dibandingkan dengan periode sebelumnya, dan banyak orang yang melakukan pembelian," katanya.
Terkait dengan kenaikan harga bawang dan cabai yang sedang terjadi, Fatma menyatakan bahwa dia hanya beradaptasi dengan harga pasaran tanpa memahami masalah di baliknya. Jika stok mencukupi, produk pun tetap ada di pasaran.
(Duwansaja/salmah saurin)
Post a Comment